Di dunia di mana dua hati bertemu…
Kadang cinta terbesar tidak perlu banyak kata, tapi terasa begitu dalam...
Dua Insan Jadi Satu —
The Wedding Day!
Dengan penuh kasih dan kebahagiaan, kami ingin berbagi kabar spesial ini. Kisah cinta kami akhirnya sampai pada akhir yang bahagia, dan kami akan menikah! 💍✨
Kadang cinta terbesar tidak perlu banyak kata, tapi terasa begitu dalam.
Kami memutuskan untuk merayakan hari spesial ini dengan tenang dan intim — tanpa pesta besar atau acara megah.
Tak ada pesta, tapi cinta yang melimpah!
Karena pada akhirnya, yang terpenting hanyalah satu: cinta kami berdua.
Pernikahan kami
02 Januari 2025 02:01 PM
Copenhagen City Hall, Denmark
Siaran langsung: tba
Unsere Story
Pada suatu hari di bulan Mei, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-24, kita bertemu untuk pertama kalinya. Aku, yang saat itu berusia 21 tahun, masih sama-sama Beranjak Dewasa.
Pertemuan kita tak disengaja, namun di balik momen sederhana itu, ada sesuatu yang perlahan tumbuh di antara kami.
Tak lama kemudian, dia mengajakku ikut dalam perjalanan ke Bamberg, kota yang tenang dengan bangunan tua yang membawa kita seolah-olah melintasi waktu. Di sana, bersama teman-temannya, kami menyusuri gang-gang sempit, merasakan angin yang membisikkan cerita lama, dan di antara keramaian itulah kami saling mengenal lebih dalam. Aku melihatnya bukan sekadar teman biasa.
"Aku beruntung kau mau, bertaut di dekatku..."
Sepulang dari Bamberg, jarak antara kita yang hanya satu halte bus terasa begitu dekat. Kami mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, memasak di dapur kecil sambil berbagi cerita, tawa, dan canda. Setiap resep yang kami coba seolah menjadi simbol dari hubungan yang sedang kami bangun, sederhana namun penuh kehangatan. "Meski pun sederhana, kau buatku merasa istimewa...", bisikku— dia selalu membuat setiap momen kecil menjadi berarti, memberi warna pada hari-hariku yang sebelumnya datar.
Namun, takdir membawa kita pada sebuah persimpangan. Dia harus pindah ke Munich, meninggalkan kenyamanan yang kita bangun di kota kecil ini. Kita terpisah jarak, terjebak dalam "hubungan akhir pekan".
"Jarak dan waktu, yang kini memisahkan kita..."— perpisahan itu terasa pahit, tapi setiap akhir pekan yang kita habiskan bersama menjadi seberkas cahaya yang membakar rindu. Setiap perjalanan menuju Munich, meski singkat, terasa seperti pulang. Kami belajar bahwa cinta adalah tentang menjaga meski terpisah, tentang bertahan meski harus berjuang melawan waktu.
Hingga pada suatu hari, dia kembali, membawa keputusan yang tak pernah aku sangka. Dia memilih untuk kembali ke Regensburg, untukku. Hatiku luluh, seperti doa yang dikabulkan dalam Amin Paling Serius — dalam langkah kembalinya itu, aku tahu, cinta ini lebih dari sekadar kata-kata. Dia telah memperjuangkan kita, memilih untuk kembali saat jarak dan waktu seolah menjadi penghalang.
Satu setengah tahun berlalu, dan akhirnya kita memutuskan untuk melangkah lebih jauh lagi. Kali ini, kami tidak lagi terpisah. Kami memilih untuk pindah ke Munich bersama, memulai babak baru di kota yang dulu hanya bisa kami nikmati di akhir pekan.
"Jatuh hati adalah cara yang kutemukan untuk mencintaimu..." — dalam setiap langkah yang kita ambil di kota besar ini, cinta kita tumbuh lebih kuat, lebih dalam. Setiap sudut jalan yang kita lewati bersama seolah menjadi saksi bisu dari cinta yang kini tak lagi terikat oleh jarak.
Di Munich, kami belajar bahwa cinta bukan hanya tentang momen-momen indah, tetapi juga tentang keteguhan dan keberanian untuk tetap saling memilih, hari demi hari.
"Kau yang memelukku saat runtuh, mengisi bagian yang rumpang..."— dia adalah pelengkap dari segala kekosongan yang pernah ada dalam hidupku. Bersamanya, segala sesuatu terasa lengkap, meski dunia tak selalu sempurna.
Cinta kami adalah perjalanan. Ia dimulai dari kebetulan kecil, dari pertemuan di sebuah sore yang tak terencana, hingga tumbuh menjadi sesuatu yang jauh lebih besar. Dan kini, di kota yang baru, di antara hiruk pikuk Munich, aku tahu bahwa dalam setiap langkah yang kami ambil bersama, aku telah menemukan rumah. Seperti lembayung yang hadir setelah hujan, cintanya adalah kehangatan yang tak pernah pudar.
"...dan dalam doa paling tulus, aku akan terus bertaut denganmu, selamanya."